Menu Buka Puasa Praktis
Baiklaaah karena tema blogging hari ini adalah menu buka puasa praktis, maka saya mau menuliskan menu yang kalau kata bu Sisca Soewitomo "mudah bukan!?" alias simpel dan praktis.
Pada prinsipnya, berbuka puasa seharusnya tidak boleh berlebihan. Ragam pilihan menu disajikan boleh-boleh saja, tapi ingat, jangan sampai kebanyakan mengonsumsi makanan (dan minuman) yang tidak sehat atau manis-manis, bersantan, asin, atau, gorengan dalam jumlah yang terlalu banyak. Nah pantangannya apa saja, silahkan sesuaikan dengan kondisi masing-masing ya.
Kali ini saya mau kasih resep minuman aja biar seger-seger berhadiah. Udah seger, trus rasanya kayak dapet jackpot lagi kan diminum pas buka puasa.
Menunya simpel banget, cuma perlu 4 bahan aja. Boleh 5 bahan kalau mau disesuaikan. Namanya Es Susu Kelapa.
Bahan:
1. Susu cair 1 kaleng sekali minum/200 ml (pake bear brand oke, kalau ngga ada bisa pakai susu cair merk lain)
2. Air kelapa (saya pakai Hydro Coco 250ml)
3. Es batu secukupnya
4. Nata de coco secukupnya
5. Selasih secukupnya (opsional)
Caranya: campurkan semua bahan dalam 1 wadah gelas. Aduk rata. Minuman siap untuk dikonsumsi.
Gampang kan?
Nah ini sebetulnya minuman andalan yang saya minum di perjalanan dinas kalau kira-kira udah capek dan lemes banget. Biasanya kalau minum ini sebelum tidur sih besok paginya bakal lebih seger lagi.
Jadi selamat mencoba!
HS
Kali ini daku kembali lagi membawa sejumlah rekomendasi tempat ngabuburit yang hype nan hits di daerah Jakarta. Kebetulan kemarin juga lagi mau buat rekomendasi tempat ngabuburit khusus di Jakarta Pusat aja dalam versi video pendek eh tapi kok konten videonya belum terkumpul. Akhirnya pas banget sama tema blogging hari ini jadi saya pilih untuk menulisnya duluan.
Inilah dia rekomendasi tempat ngabuburit dan jual makanan yang hype banget di Jakarta Pusat ✨
Sesungguhnya memasuki bulan Ramadhan kali ini sudah mulai terasa perbedaannya dari tahun sebelumnya. Sejak 2020 dan 2021, mudik dilarang demi memutus rantai penularan Covid-19. Begitu gencar dan masifnya pelarangan ini sampai saya ingat betul ada pos-pos penyekatan dan pemeriksaan syarat perjalanan di masa Angkutan Lebaran tahun 2020-2021 kala itu.
Di tahun 2020, ingatan samarku cuma bisa mengingat waktu itu jalan-jalan tol sepiii banget. Nggak ada kendaraan yang melintas. Di beberapa ruas pintu tol ada mobil polisi yang berjaga-jaga, itu pun nggak banyak karena yang melintas masih bisa dihitung jari. Di jalan tol trans Jawa waktu itu rasanya gelap sekali. Banyak sampah kertas dan lainnya yang bertebaran di jalan. Udah kayak kota mati seingat saya.
Fresh from the oven!
Hari ini baru aja saya menerima vaksin booster. Setelah sempat mencari-cari di mana ada faskes yang bisa terima booster atau dosis ketiga langsung deh saya berangkat ke lokasi. Apalagi lolasinya dekat rumah dan dapetnya vaksin Pfizer! Pas banget sama yang dicari-cari. Hehehe. Sebenarnya bukan maksud hati pilih-pilih vaksin juga, tapi memang sebelumnya sudah melewatkan kesempatan vaksin booster di kantor (waktu itu pake AZ) dan pas banget lagi masa isoman. Nah karena ini dapetnya Pfizer dan deket rumah, cuss lah pagi-pagi antri. Padahal sih nyaris sepi dan tanpa antrian.
Banyak pertanyaan muncul tentang vaksin ini begini:
Hola!
Kali ini judul sengaja dibuat seperti itu karena sebenarnya dari pertama positif udah pengen update begitu haha. Cuma kok ya dipikir-pikir jadi insensitif nanti sama teman-teman lain, akhirnya urung.
Jadi karena sudah sebulan berlalu sejak pertama kali dinyatakan positif Covid-19, saya rasa sekarang sudah bisa menuliskan apa saja yang dialami selama masa isolasi mandiri sebulan lalu. Waktu itu tepat tanggal 1 Februari hasi tes PCR saya keluar dan positif. Sehari sebelumnya saya sudah tes antigen di poliklinik kantor dan positif. Ini sebenarnya antigen ke 4 saya dalam seminggu tapi sebelumnya negatif.
Kali ini saya tertarik untuk kembali menulis dengan topik Pelajaran Hidup lagi, karena terakhir kali menulis tema tersebut ternyata tahun 2014 di
postingan ini. Ada beberapa hal yang bisa dicatat dan disimpulkan baik-baik. Dulu pertama kali menulis tema tersebut di usia 22, sekarang sudah di 29. Wow. Tanpa bermaksud merangkum apa-apa yang menjadi pelajaran hidup saya dalam 7 tahun terakhir, tapi ini rasa-rasanya cukup valid dalam setahun terakhir, di tahun 2021 terlebih ketika pandemi melanda.