-17 Feb& 20 Feb 2012-
Saya rindu menulis barisan sajak- sajak indah di pintu rumah
kenanganmu
Entah kapan lagi saya dapat merangkai kalimat itu, entah
yang akan kubuat itu akan seindah yang dulu atau tidak.
Tapi percayalah ketika kukatakan benar- benar ingin
mengungkapkan kalimat indah itu, biarkan rindu ini memiliki jejak.
Agar kelak dapat kau lihat masa- masa yang telah terlewati
yang takkan pernah bisa kau ulangi.
Hari ini saya kembali memutar lagu yang dulu pernah kita
nyanyikan bersama tiap kali matahari kembali ke peraduannya. Lagu yang selama
beberapa waktu lamanya sempat menjadi lagu kegemaran kita. Tapi tahukah kau
bahwa hingga saat ini, setelah beratus-ratus hari lamanya lagu itu masih setia
menemaniku menghabiskan waktu menikmati tenggelamnya matahari. Terkadang bahkan
terasa seperti kau ada disebelahku menemaniku melihat matahari itu. Terasa
aroma parfummu seakan membayangi masa-masaku kini. Entah apakah kini kau masih
memiliki aroma yang sama atau tidak, tapi ingatanku terlalu kuat untuk merekam
bau parfummu itu.
Hari ini saya merindukanmu kembali, entah untuk kesekian
kalinya. Seandainya saya mampu, maka akan langung kukirimkan pesan rindu
langsung di depan pintumu. Namun nampaknya kini kau telah berada di bingkai
yang berbeda. Yang lagi tak dapat kuketahui letak denahnya, yang mungkin tak
akan pernah sampai pernah menemuimu kelak.
Hari ini semakin kuat saya berusaha melupakan semua kenangan
dan melepas kerinduan itu, tapi bayangmu semakin gemar berlalu lalalng di
pikiranku. Bukankah rindu ini menyedihkan? Disaat saya begitu merindukanmu,
sampai terasa sesak dan pedihnya ketika kenangan manis itu menyusup di dada,
namun saya tak dapat menemukanmu. Bahkan tak dapat menyampaikan pesan rindu ini
secara langsung kepadamu.
Bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan kerinduanku ini
padamu? Hari ini saya merindukan dulu. Dulu yang tak pernah terpikirkan akan
hari ini. Akan betapa sakitnya merindukanmu, dan semakin menyakitkan ketika
rindu itu hanya kusimpan saja. Rindu itu sakit, kau tahu itu tentu. Kau tahu
juga rindu itu indah, dan akan dengan mudahnya kuterima kenyataan akan kalimat
tersebut ketika kau ada di balik rindu itu, dan menyampaikannya kembali. Namun,
adakah kau disana? Berdiri di balik rindu itu seakan menungguku untuk menikmati
senja yang sama seperti dulu dan menghapus perihnya sakit rindu ini. Bukakan
pintu di rumahmu rindu ini akan kuletakkan disana agar kau mengetahui bentuknya
kelak
Ps: Hey dear you, i miss you so much. Do you miss me?
Sincerely,
The one who missing you as that guy.